Permasalahan Kependudukan Dan Upaya Penanggulangan
Permasalahan Kependudukan Dan Upaya Penanggulangan
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang
dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
Penduduk adalah orang atau sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat.
Adapun yang dimaksud penduduk Indonesia adalah orang-orang yang menetap di
Indonesia. Berdasarkan publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), hasil sensus pada tahun 2000 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 202,9
juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang demikian banyaknya, Indonesia menduduki
urutan keempat sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di
dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Penduduk Indonesia terdiri atas beherapa suku hangsa, kebudayaan, dan memiliki
berhagai bahasa daerah. Keragaman yang ada di Indonesia tidak membuat hangsa
Indonesia terpecah belah. Keragaman ini dijadikan dasar untuk membina persatuan
dan kesatuan bangsa. Bahkan, persatuan keragaman ini dijadikan semboyan dan
dicantumkan dalam lambang negara Garuda Pancasila. Semboyan tersebut berbunyi
“Bhinneka Tunggal lka” yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi satu jua. dan
hutan musim. Flora Indonesia bagian timur banyak memiliki persamaan dengan
wilayah Australia sehingga sering dinamakan torn Australis. Sebagian besar
flora Indonesia bagian timur terdapat di Papua. jenis vegetasinya terdiri atas
hutan hujan tropis, hutan mangrove (bakau), dan hutan pegunungan.
Konsep penduduk menurut Badan Kependudukan dan
Catatan sipil. Penduduk adalah orang yang mempunyai KTP dan atau mempunyai KK
(beridentitas).
A. Pertumbuhan Penduduk
A. Pertumbuhan Penduduk
1. Pengertian
Penduduk adalah semua warga negara baik
warga negara sendiri maupun warga negara asing yang tercatat dalam suatu
wilayah negara dengan tujuan untuk menetap di wilayah tersebut.
Penduduk adalah bertambah atau
berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah. Data tentang kependudukan dapat
diperoleh dengan melalui:
a. Sensus penduduk; Yaitu
penghitungan jumlah penduduk, ekonomi dan sebagainya yang dilakukan oleh
pemerintah dalam jangka waktu tertentu, dilakukan secara serentak dan bersifat
menyeluruh dalam suatu batas negara untuk kepentingan demografi negara yang
bersangkutan. b. Registrasi penduduk; Yaitu
suatu sistem registrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat yang
meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan
tempat tinggal atau perubahan pekerjaan. Tujuan registrasi penduduk yaitu
sebagai catatan resmi dan sebagai sumber dalam penyusunan langsung yang dapat
digunakan dalam proses perencanaan kemasyarakatan.
c. Survei penduduk; Yaitu pelaksanaan untuk mengatasi data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi, tentang sifat dan perilaku penduduk yang pada umumnya dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus.
c. Survei penduduk; Yaitu pelaksanaan untuk mengatasi data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi, tentang sifat dan perilaku penduduk yang pada umumnya dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk:
- . Faktor sosial, meliputi: tinggi
rendahnya tingkat kesehatan penduduk; tinggi rendahnya tingkat pendidikan
penduduk; adanya program kependudukan, seperti: Program KB, UU Perkawinan,
tunjangan anak bagi pegawai negeri hanya sampai anak ke dua.
- Faktor demografi, meliputi: kelahiran
(fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk
(migrasi).
a. Pertumbuhan penduduk alami (Natural Population Increase)
b. Pertumbuhan penduduk migrasi
c. Pertumbuhan penduduk total (Total Population Growth)
B. Angka Kelahiran dan Angka
Kematian
1. Angka
kelahiran/natalitas/fertalitas
a. Pengertian
Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat
kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Kelahiran merupakan salah satu
unsur kependudukan yang bersifat menambah jumlah penduduk.
b. Cara
perhitungan angka kelahiran menggunakan:
1) Angka kelahiran
kasar (Crude Birth Rate/CBR) yaitu jumlah kelahiran hidup dari
tiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Angka kelahiran kasar dibedakan menjadi:
a) Angka kelahiran rendah,
apabila CBR negara < 30 per 1.000 penduduk.
b) Angka kelahiran sedang,
apabila CBR negara antara 30-40 per 1.000 penduduk.
c) Angka kelahiran tinggi,
apabila CBR negara > 40 per 1.000 penduduk.
2) Angka kelahiran khusus
(Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah jumlah kelahiran tiap 1.000 wanita
pada kelompok umur tertentu. Angka kelahiran menurut kelompok umur pada umumnya
digunakan untuk mengetahui jumlah kelahiran dan wanita usia subur.
3) Angka kelahiran umum
(General Fertility Rate/GFR) adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang
lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu pada
kelompok usia 15-49 tahun.
c. Faktor yang mendukung
kelahiran (pronatalitas) dan menghambat kelahiran (antinatalitas) yaitu sebagai
berikut:
1) Faktor pronatalitas
diantaranya pernikahan usia muda, anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki,
adanya keinginan untuk melanjutkan keturunan, rendahnya pengetahuan dan
pendidikan, kurang berhasilnya program Keluarga Berencana (KB), adanya anggapan
bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya sehingga bagi keluarga yang belum
memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
2) Faktor antinatalitas
diantaranya keberhasilan program KB dan diterbitkannya UU perkawinan yang
membatasi usia perkawinan, semakin banyaknya wanita karier, penundaan usia
perkawinan, pembatasan tunjangan bagi anak pegawai negeri, anggapan bahwa anak
beban bagi orang tua, kemajuan iptek dan kedokteran, adanya perasaan malu
memiliki banyak anak.
2. Angka kematian/mortalitas
a. Pengertian
Tingkat kematian (mortalitas) merupakan pengurangan
jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk.
C. Kepadatan Penduduk (Population
Dencity)
Kepadatan penduduk adalah jumlah
penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk
tiap satu km2 atau tiap satu mil. Faktor yang memengaruhi
kepadatan suatu wilayah adalah tingkat kelahiran tinggi, keadaan tanah yang
subur, relief yang baik, keadaan air yang baik, dekat dengan pusat
pemerintahan, pusat pendidikan, dan pusat kegiatan ekonomi. Kepadatan penduduk
dibedakan menjadi:
1. Kepadatan penduduk
aritmatik = Jumlah penduduk/Luas wilayah (km2)
2. Kepadatan penduduk agraris
= Jumlah petani/Luas lahan pertania (km2)
D. Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan penyajian data kependudukan (jenis kelamin dan kelompok umur) antara dua grafik batang yang digambarkan secara berlawanan arah dengan posisi horizontal. Berdasarkan bentuknya, piramida dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Expansive
2. Constrictive
3. Stationary
G. Ledakan Peduduk dan Usaha Mengatasinya
Piramida penduduk merupakan penyajian data kependudukan (jenis kelamin dan kelompok umur) antara dua grafik batang yang digambarkan secara berlawanan arah dengan posisi horizontal. Berdasarkan bentuknya, piramida dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Expansive
2. Constrictive
3. Stationary
G. Ledakan Peduduk dan Usaha Mengatasinya
Ledakan penduduk adalah pertambahan
penduduk yang terjadi secara cepat karena angka kelahiran lebih tinggi dari
angka kematian. Pertumbuhan penduduk digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu
pertumbuhan penduduk rendah yaitu
< 1% per tahun, pertumbuhan penduduk sedang yaitu antara 1%-2% per tahun, pertumbuhan penduduk tinggi yaitu > 2% per tahun.
< 1% per tahun, pertumbuhan penduduk sedang yaitu antara 1%-2% per tahun, pertumbuhan penduduk tinggi yaitu > 2% per tahun.
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah
Indonesia untuk mengatasi masalah ledakan penduduk di berbagai bidang, antara
lain:
1. Bidang kependudukan;
Melaksanakan program KB, membatasi/menghambat arus urbanisasi, melaksanakan
program transmigrasi, dan penundaan usia pernikahan.
2. Bidang pendidikan;
Melaksanakan program wajib belajar 9 tahun, penambahan fasilitas dan sarana prasarana
pendidikan, mendirikan sekolah nonformal.
3. Bidang ekonomi; Mengadakan
pelatihan tenaga kerja industri, mengembangkan kegiatan industri padat karya,
usaha industri kecil dan koperasi.
4. Bidang kesehatan; Menambah
fasilitas kesehatan, mengadakan program penyuluhan kesehatan, meningkatkan
kualitas dan kuantitas tenaga medis.
H. Migrasi dan Faktor Penyebabnya
Migrasi adalah gerak penduduk dari suatu
wilayah menuju wilayah lain dengan tujuan menetap. Berdasarkan daerah
tujuannya, migrasi dibedakan menjadi:
1. Migrasi
internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
atau antarnegara. Migrasi internasional terdiri dari
a. Imigrasi adalah masuknya
penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.
b. Emigrasi adalah pindahnya
penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.
c. Remigrasi adalah
pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya.
2. Migrasi nasional/migrasi
intern adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam
satu negara. Jenis migrasi nasional antara lain:
a. Urbanisasi yaitu
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Faktor penyebab urbanisasi dibagi
menjadi:
- Faktor
pendorong dari desa, antara lain semakin sempitnya kepemilikan tanah perorangan
di desa, lapangan pekerjaan di desa terbatas, upah buruh yang rendah.
- Faktor penarik
dari kota, antara lain lapangan kerja di kota lebih banyak, upah buruh yang
tinggi, tersedianya berbagai jenis fasilitas.
b. Transmigrasi yaitu
perpindahan dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya.
- Macam
transmigrasi
• Transmigrasi umum
• Transmigrasi
swakarsa/spontan
• Transmigrasi
khusus/sektoral
• Transmigrasi bedol
desa
- Faktor
pendorong dari transmigrasi diantaranya
• Daerah asal terkena
pembangunan proyek pemerintah sehingga lahan untuk pemukiman semakin sempit.
• Daerah asal merupakan
kawasan bencana sehingga masyarakat yang ada didalamnya harus dipindahkan.
c. Ruralisasi yaitu
perpindahan penduduk dari kota ke desa.
- Faktor
pendorong diantaranya kejenuhan tinggal di kota, harga lahan di kota semakin
mahal sehingga tidak terjangkau, keinginan untuk memajukan desa atau daerah
asalnya, merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.
- Faktor penarik
diantaranya harga lahan di pedesaan relatif masih murah, pola kehidupan
masyarakatnya lebih sederhana, suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk
penduduk usia tua dalam menjalani masa pensiun, adanya perasaan keterkaitan
dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
d. Evakuasi yaitu perpindahan
penduduk dari tempat yang terkena musibah ke tempat yang lebih aman.
Komentar
Posting Komentar